Program Moderasi Beragama di Indonesia terus mendapatkan apresiasi positif banyak pihak. Lewat Moderasi Beragama, Indonesia dinilai berhasil menjaga persatuan bangsa di tengah keragaman agama dan keyakinan penduduknya. Apresiasi positif itu terpotret dalam gelaran Indonesia-Ethiopia Interfaith Dialogue yang berlangsung di Hawassa, Ethiopia, Senin (5/8/2024). Kegiatan yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Addis Ababa dan Kementerian Agama (Kemenag) RI ini menghadirkan
Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terus berbenah dan bertransformasi. Terbaru, ada 11 PTKN yang akan segera bertransformasi setelah dinyatakan memenuhi kriteria dan persyaratan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang aman dan damai karena dipenuhi dengan toleransi dalam menyikapi perbedaan dan keragaman. Sikap toleransi muncul karena pemahaman yang kuat dari masing-masing pemeluk agama atas keyakinannya masing-masing.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Soekarno atau Bung Karno merupakan milik seluruh bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan Bung Karno merupakan salah satu pemrakarsa Pancasila yang menjadi perekat bangsa Indonesia hingga saat ini.
Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas hari ini menerima kunjungan Wakil Menteri Keuangan II Tommy Djiwandono di Kantor Kementerian Agama Pusat, Lapangan Banteng, Jakarta Kamis (1/8/2024). Dalam pertemuan ini, keduanya membahas persiapan Natal Nasional 2024.
Kementerian Agama kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas hasil pemeriksaan laporan keuangan tahun 2023. Ini merupakan capaian kali ketiga Kementerian Agama di era kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas. Diberi amanah sejak 2020 oleh Presiden Joko Widodo, Gus Men Yaqut Cholil Qoumas mengusung semangat mewujudkan reformasi birokrasi dan perbaikan tata kelola pemerintahan (good governance). Melalui proses transformasi digital, Kemenag berubah menja